Minggu, 30 Desember 2012

Jangan Sembarang Memijat!


Pijat memang bisa memberikan sensasi tersendiri. Tapi, bukan berarti bisa dilakukan sembarangan. Agar tak salah, yuk kenali manfaat pijat dan tekniknya.

Siapa sih yang belum pernah dipijat? Bahkan, bisa jadi Anda termasuk seorang yang sangat suka dipijat. Maklum, pijat mampu memberikan sensasi tersendiri, seperti membuat tubuh lebih segar.

Ilustrasi
Ilustrasi
Pada awalnya, pijat merupakan gerakan refleks manusia ketika tersentuh benda keras. Coba Anda ingat-ingat, ketika terantuk benda keras seperti pintu, secara refleks Anda akan menggosok-gosok bagian tubuh yang terantuk tadi.
Kalau sudah begitu, rasa sakit akibat terantuk pasti berkurang, dan ada semacam sensasi tenang dan nyaman. Seperti kenyamanan yang diperoleh ketika mendapat sebuah pelukan.
Sentuhan atau touching memang salah satu kebutuhan manusia untuk merasa diperhatikan. Dari sentuhan itu, akhirnya dikembangkan menjadi ilmu pijat. Bahkan pada masa Romawi dulu, pijat menjadi satu ilmu pokok.
Pijat juga banyak manfaat. Tak hanya bagi orang dewasa, tapi juga anak-anak, bahkan bayi sekalipun. Tapi juga harus dilakukan dengan tepat.
Berikut ini beberapa manfaat tersebut:
Menurunkan Ketegangan Otot
Gerakan pijat bisa mengedurkan otot-otot yang tegang, sehingga tubuh lebih rileks.
Meredakan Stres
Bila ketegangan otot berkurang, otomatis bisa meredakan stres. Sebuah penelitian menunjukkan, hormon stres akan berkembang setelah dilakukan pemijatan.
Hal itu dapat diketahui dari tes urin sebelum dan sesudah dipijat. Sebelum dipijat, hasil tes urin menunjukkan jumlah hormon stres sedikit. Sedang setelah dipijat, hasil tes menunjukkan jumlah hormon stres lebih banyak. Itu artinya setelah dipijat, tubuh defisit hormon stres. Jadi stres berkurang.
Meningkatkan Peredaran Darah
Mekanisme kembalinya darah-darah tertentu, terutama yang jauh dari jantung, bergantung pada detak jantung itu sendiri dan kontraksi otot lemah, tentu akan mengganggu peredaran darah.
Kalau detak jantung dan kontraksi otot lemah, ini bisa didorong dengan pijat.
Mengurangi Edema dan Rasa Nyeri
Edema (pembengkakan) yang bisa diinginkan dengan pijatan, bukanlah yang disebabkan oleh luka atau terantuk benda keras. Tapi, pembengkakan yang terjadi akibat penumpukan asam laktat secara abnormal di beberapa bagian tubuh. Seperti kaki dan tangan. Biasanya akibat aktivitas otot yang berlebihan sehingga menimbulkan rasa njarem (pegal).
Misalnya, seseorang yang tidak pernah mengangkat beban berat, tiba-tiba harus melakukannya. Atau, seseorang yang tidak pernah berolahraga, tiba-tiba berolahraga, sehingga menimbulkan ketegangan pada otot.
Asam laktat merupakan sisa pembakaran akibat kerja otot yang terlalu berat. Penumpukan asam laktat bisa menimbulkan njarem. Karena itu dibutuhkan pemijatan ntuk mengurai asam laktat, untuk selanjutnya diserap tubuh, sehingga rasa nyeri berkurang.
Tingkatkan Gerak Peristaltik
Pijat juga dapat meningkatakna gerak peristaltik usus, sehingga makanan menjadi lebih mudah dicerna, untuk kemudian masuk ke usus besar hingga dikeluarkan menjadi feses.
Gerak peristaltik usus adalah proses meremas-remas atau mendorong makanan masuk ke dalam usus. Gerak peristaltik usus yang keliru dapat mengakibatkan muntah.
Memperlancar BAB
Teknik pemijatan yang tepat di perut juga bisa memperlancar buang air besar (BAB). Sebelum dipijat, sebaiknya otot dibiarkan rileks terlebih dahulu untuk memudahkan pemijatan.
Pemijatan dilakukan searah jarum jam, sesuai dengan arah gerak peristaltik usus.
Meski begitu, jangan sembarangan memijat perut. Seseorang yang akan melakukan pemijatan perut harus tahu benar anatomi bagian perut. Sehingga, mengetahui seberapa besar tekanan yang akan diberikan. Sebab jika pemijatan terlalu dalam atau keras, justru akan mengakibatkan gangguan di pembuluh darah, yang bisa berakibat fatal.
Meningkatkan Imunitas
Bila dilakukan secara tepat pada bayi, pijat dapat meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh, karena peredaran darah yang bagus. Hal itu dapat dibuktikan dengan tes darah.
Dari tes darah akan dapat dilihat bahwa immunoglobulin (antibodi) jadi lebih tinggi setelah dipijat. Dengan imunitas tinggi, tentu bayi tidak akan gampang sakit dan alergi.
Selain itu, pemijatan pada bayi juga bermanfaat untuk meningkatkan nafsu makan, mengurangi kolik (kram atau nyeri perut), mengoptimalkan tumbuh kembang, bahkan bisa meningkatkan kecerdasan.
TEKNIK MEMIJAT
Tidak hanya pijat tradisional dari negeri sendiri yang dikenal, tapi juga pijat yang ‘diimpor’ dari luar negeri.
Seperti Shiatsu Massage, Tuina Massage, Thai Massage, India Massage, Swedish Massage, dan masih banyak lagi.
Meski banyak macam pemijatan yang ditawarkan, pada dasarnya tekniknya sama yaitu pemijatan harus dilakukan searah dengan jalur otot.
Teknik pemijatan sendiri ada beberapa macam, yaitu:
  • Kneading (menjiwit/mencubit dan menekan dengan lima jari)
  • Menekan dan memutar (friction) dengan telapak tangan, jari, dan ibu jari secara bergantian
  • Skin Rolling, dilakukan dengan clapping (memijat dengan lima jari) dan hacking (memukul-mukul menggunakan sisi pinggir jari)
  • Mengurut (efflurage)
  • Squeezing (gerakan seperti menjiwit)
MEDIA
Untuk memperlancar pemijatan, biasanya digunakan media pijat, yang bisa berupa:
Minyak
Minyak adalah media yang umum digunakan dalam pemijatan. Meski begitu, sebaiknya tidak sembarangan memilih. Minyak pijat yang baik adalah yang non alergik, tidak merangsang kulit, dan mudah dicuci.
Non alergik berarti tidak menimbulkan alergi. Tidak merangsang kulit artinya tidak langsung panas bila dioleskan pada kulit. Selain itu sebaiknya minyak pijat sebaiknya juga tidak terlalu wangi, karena ada orang yang justru pusing bahkan muntah bila mencium baunya.
Minyak yang memenuhi kriteria untuk pemijatan, adalah minyak zaitun. Minyak tersebut sangat cocok untuk bayi hingga orang dewasa. Selain itu, bisa menggunakan minyak tawon atau minyak lawang.
Bagaimana dengan minyak aromaterapi? Bisa saja minyak tersebut digunakan untuk memijat. Minyak aromaterapi adalah tambahan. Jadi, ditambah minyak yang menenangkan.
Krim atau Balsam
Bagi yang tidak tahan dengan minyak, bisa menggunakan media lain berbentuk krim, yaitu balsam. Jangan menganggap balsam itu khusus untuk orangtua. Balsam sebagai media pijat juga bermanfaat positif bagi tubuh.
Bedak
Bedak sebagai media memang kurang familiar. Tapi dalam ilmu memijat, bedak juga disebutkan sebagai salah satu media yang digunakan untuk memijat. Bagi orang yang nggak tahan menggunakan minyak atau balsam, bisa menggunakan bedak sebagai media pemijatan. Dan bedak yang dapat digunakan adalah bedak bayi.
YANG TIDAK BOLEH DIPIJAT
Meski sangat bermanfaat, bukan berarti pijat bisa dijalani semua orang. Ada beberapa kondisi yang membuat seseorang tidak boleh dipijat. Kondisi itu adalah:
Demam Tinggi
Seperti diketahui, pijat bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah. Karena itu, bila diterapkan pada orang yang demam tinggi, dikhawatirkan suhu tubuhnya akan semakin tinggi.
Patah Tulang
Orang yang baru jatuh tidak boleh langsung dipijat, karena rentang mengalami keretakan atau patah tulang, yang disertai pembengkakan. Bila dilakukan pemijatan, dikhawatirkan pembuluh darah akan pecah.
Karena itu, butuh observasi lebih dulu untuk mengetahui ada tidaknya keretakan atau patah tulang. Langkah pertama sebaiknya dikompres es, untuk mengurangi nyeri dan bengkak.
Penderita Kanker
Penderita kanker dilarang menjalani pemijatan, karena dikhawatirkan sel-sel kanker akan menyebar ke seluruh tubuh, sehingga semakin parah.
Ada Luka Terbuka
Bagian luka yang terbuka lebar tentu menyakitkan bila dipijat. Karena itu, bila ada luka terbuka sebaiknya tidak dipijat.
Pendarahan di Bawah Kulit
Hindari pemijatan bila terjadi pendarahan di bawah kulit, yang ditandai warna kemerahan, bahkan membiru di kulit. Sebab, bisa memperparah kondisi.
Sesudah Makan
Sesudah makan sebaiknya jangan pijat. Pemijatan baru boleh dilakukan minimal satu jam setelah makan.

2 komentar: